BERGERAK MELAWAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH
Category : Berita & Karya
Pada Tahun Pelajaran 2021/2022 SMPIT Al-Hidayah Sumenep terseleksi dalam Program Sekolah Peggerak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi, bagian dari program sekolah penggerak adalah melaksanakan kegiatan Program Roots Indonesia yang bekerja sama dengan UNICEF kepada 30 agen perubahan yang merupakan peserta didik SMPIT Al-Hidayah Sumenep.
Kegiatan ini merupakan program pencegahan perundungan dan kekerasan yang terjadi di sekolah. Siswa yang dipilih sebagai agen perubahan merupakan perwakilan setiap kelas dengan harapan dapat melawan perundungan dan kekerasan yang terjadi di sekolah. Pertemuan pertama diisi pembukaan yang dihadiri oleh Ketua Yayasan Al-Hidayah Sumenep. yaitu Bapak H. Abdus Salam, S.Pd. Beliau memberikan sepatah dua patah kata yang mendukung penuh kegiatan ini karena sejalan dengan ajaran agama Islam. Kemudian dibuka oleh Kepala Sekolah, Rabiatul Adawiyah, S.Si dengan ditandai pemberian ATK kepada perwakilan Peserta Pelatihan Program Anti Perundungan.
Pemberian ATK oleh Kepala Sekolah kepada salah satu Agen Perubahan
Suasana Pembukaaan Pelatihan Program Anti Perundungan
Aktivasi Akun Pelatihan Program Anti Perundungan
Membuat poster dan yel-yel Anti Perundungan di Taman Tajamara
Peserta didik yang menjadi agen perubahan diberikan materi sebanyak 10 kali pertemuan baik baik secara tatap muka langsung maupun melalui tatap muka virtual (Daring). Materi pertama diisi dengan pengenalan program Roots, LMS E-Course dan pengantar perundungan. Kemudian Agen Perubahan belajar bermain peran (roleplay) perundungan, membuat poster anti perundungan, kotak perubahan, kartu berperilaku baik, dan merumuskan poin deklarasi Agen Perubahan di acara Roots Day.
Salah satu Agen Perubahan berbagi dengan tukang becak di jalan raya
Menyanyikan Mars Anti Perundungan di Acara Roots Day
Pemberian Cendra Mata oleh Ketua Yayasan Al-Hidayah Sumenep secaras simbolis
Program Roots SMPIT Al Hidayah Sumenep ditutup dengan acara Roots Day, Agen Perubahan menampilkan beberapa penampilan seperti paduan suara, bermain peran (roleplay) anti perundungan, puisi anti perundungan serta ikrar dari agen perubahan untuk mencegah perundungan dan kekerasan di sekolah.
(ANI)